Rabu, 10 Juni 2009

Mencegah Kerusakan Alam

Dewasa ini kualitas lingkungan kehidupan kita seperti mengalami penurunan akibat dari meningkatnya pencemaran serta makin terdesaknya benda-benda alam digantikan dengan benda-benda hasil ciptaan teknologi. Lahan-lahan perkotaan dan pedesaan makin disesaki perumahan dan sarana-sarana fisik tanpa menyisakan lahan yang memadai bagi penghijauan. Pertumbuhan manusia sebagai aktor utama di planet bumi sepertinya mustahil untuk berhenti pada titik tertentu yang memberi kesempatan kepada alam untuk melakukan recovery dari kerusakannya. Kecuali suatu langkah kebijaksanaan dari manusianya sendiri untuk mau menjaga keseimbangan ekosistem alam. Dan proses yang terjadi selama ini nampaknya jauh dari yang namanya seimbang.

Pertumbuhan manusia telah berhasil mendesak lahan-lahan dan sumber kehidupan serta menghasilkan kerusakan yang tidak sedikit. Sungguh ironis, alam tempat bergantung segala kehidupan justru rusak secara perlahan akibat dominasi manusia. Unsur-unsur penting alam yaitu; tanah, air, udara, dan atmosfer telah mengalami pencemaran. Penopang utama bagi tersedianya air dan udara yang bersih yaitu hutan tak luput dari kerusakan. Sungguh kedepan suatu keadaan yang tidak bisa diprediksi akan terjadi terhadap alam kita. Dan kita yang tiap hari dibebani kebutuhan-kebutuhan lazimnya tak akan mau memikirkan hal ini kecuali terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan itu sendiri yang acapkali bersifat instant belaka.

Yang perlu kita lakukan demi keberlangsungan pertumbuhan generasi-generasi berikutnya adalah sebisa mungkin menjauhi sikap ingin menikmati hidup sepuas-puasnya yang berdampak cepat bagi berkurangnya sumber-sumber kehidupan. Sebaiknya kita mengambil sikap bertahan diri dari pemborosan sumber alam dan berbagi dengan generasi berikutnya bahkan seharusnya berbagi pula dengan spesies lainnya. Kiranya suatu masalah bahwa kebutuhan dalam diri manusia bersifat tidak terbatas sedangkan sumber-sumber alam terpenting kecenderungannya akan makin berkurang. Maka ajaran agama untuk menahan hawa nafsu tampaknya menjadi sangat relevan dalam kehidupan modern sekarang ini. Hanya dengan pengendalian hawa nafsu itulah tampaknya alam akan "save" dan terhindar dari kerusakan yang cepat. Dan inilah tampaknya jalan yang mesti kita tempuh untuk selalu menghindari tindakan-tindakan yang merusak alam sekecil apapun.

2 komentar:

  1. Untuk menciptakan kondidi bebas polusi, gimana pak kalau digiatkan berangkat kerja dengan naik sepeda, biar ngurangi polusi udara sekalian berhemat......??? Setuju.....??? ANTISIPASI GLOBAL WORNING.............

    BalasHapus
  2. Kita harus menjaga alam ini untuk ank cucu kita

    BalasHapus