Minggu, 24 Juli 2011

DIPLOMASI ANAK ( Dalam Rangka Hari Anak Nasional )

Yang namanya anak memang lucu, lincah, dan menyenangkan. Apalagi kalau berbadan sehat, periang, dan cantik atau tampan. Tak seorangpun yang membenci anak-anak kecuali yang benar-benar punya masalah dengan kepribadiannya. Konon yang termasuk kategori ini lebih suka membuang atau bahkan membunuhnya dengan berbagai alasan.

Apabila kita memperhatikan seorang anak tentu hati tersentuh dan timbul hasrat untuk mengasihinya. Oleh karena itulah mungkin para pengemis lebih suka menggendong anaknya ketika meminta-minta. Atau seorang pegawai membawa anak kecilnya ke kantor tentu dengan harapan agar dengan kehadiran anak tersebut dapat menguntungkan dirinya. Tentu hal ini manusiawi belaka.

Di dunia ini berjuta anak berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka didera kemiskinan, menjadi yatim, bahkan dijual para sindikat illegal untuk hal-hal yang terpaksa mereka lakukan.
Sebagiannya lagi harus mengalami kekerasan di tempat kerja atau bahkan di dalam rumah-rumah tangga tempat anak berlindung kepada orang tuanya. Sungguh ini merupakan keadaan yang memprihatinkan.

Untuk itulah melalui tulisan singkat ini kita seharusnya lebih memperhatikan nasib anak-anak dengan sungguh-sungguh. Mereka harus kita didik dengan demokratis dan bertanggungjawab supaya menjadi insan yang berguna. Sudah banyak model-model pengajaran yang sampai kepada kita, tinggal bagaimana kita mempraktekkannya. Tetapi ada satu hal bahwa berhasil tidaknya pendidikan anak adalah tergantung dari orang tua masing-masing. Oleh karena itulah peran orangtua sungguh sangat penting, sedang peran pendidikan formal bersifat sekunder. Menanamkan kebiasaan di rumah akan lebih mudah bagi orang tua dan ini berpengaruh menjadi pembawaan di masyarakat dimanapun anak nantinya berada setelah dewasa. "Selamat Hari Anak Nasional 2009". Lindungi Anak Dari Kekerasan dan Diskriminasi !